Jambi, Beritabicara.com – Viralnya rumah panggung di RT 4 Desa Mudung Darat, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi yang bertahun-tahun tidak diperhatikan pemerintah merupakan tamparan pagi Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota di Jambi.
“Jadi memang banyaknya masyarakat tidak mampu yang miskin ekstrem yang rumahnya tidak mendapatkan bedah rumah, bisa kita lihat dari sisi lemahnya pendataan rumah tangga sasaran dari bedah rumah itu sendiri,” kata Dr Noviardi Ferdi Pengamat Ekonomi Jambi kepada Beritabicara.com, Rabu (8/10/2025).
Baca juga:
Puluhan Perusahaan Perkebunan Sawit di Jambi Tak Miliki HGU, Sarolangun Paling Banyak
Noviardi menegaskan, akibat lemahnya pendataan bahkan warga-warga layak mendapatkan bedah rumah dari pemerintah pusat maupun provinsi menjadi tidak memprolehnya, jadi proses pendataan tersebut tidak boleh dilakukan secara tunggal oleh kepala desa, artinya instansi teknis.
“Dalam hal ini perkim, harus turun surve dalam satu desa terus data warga- warga yang layak untuk menerima bantuan bedah rumah dan kelemahan pendataan ditingkat desa,” ujarnya.
Banyaknya kasus-kasus warga yang tidak mampu yang selayaknya mendapatkan bedah rumah itu banyak faktor.
“Seperti faktor kedekatan, faktor suka dan tidak suka dan lain sebagainya. jadi kata kuncinya adalah pendataan berlapis,” tegas Dosen Jambi yang terkenal ini.
Terus, banyaknya warga miskin tidak bedah rumah terkait keterbatasan anggaran, yang selama ini mengandalkan bantuan bedah rumah dari pusat, Pemerintah Provinsi sendiri dengan Efisiensi anggaran tentu Banyak pengurangan untuk bedah rumah dan dalam hal ini memang harus dijadikan prioritas Pemerintah Daerah dan kalau pusat telah menganggarkan, pemerintah daerah juga menganggarkan dalam jumlah yang cukup.
“Bahkan, Gubernur Jambi harus punya target terhadap Bupati dan Walikota Jambi, kapan bedah rumah itu tuntas,” katanya.
Noviardi mencontohkan, ada 4 ribu dan dari empat ribu rumah dikerjakan berapa tahun dan pada intinya prioritas anggaran, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten-Kota, untuk ikut menambah anggaran dari pusat untuk malakukan bedah rumah.
“Selain itu keterlibatan CSR, dari perusahaan-perusahaan Juga wajib kita libatkan sehingga, rumah rumah yang tidak layak huni untuk menjadi layak rumah dalam bedah rumah,” katanya lagi.(*)
Editor: Admin