Aceh Timur, Berita bicara com-. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69 Kabupaten Aceh Timur serta sebagai bagian dari implementasi program off-Set Emisi KKI 2025, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur bersama Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe melaksanakan kegiatan penanaman 1.000 pohon mangrove di kawasan pesisir Gampong Leuge, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Rabu, 12 Nov 2025.
Kegiatan tersebut menjadi simbol sinergi antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir serta memperkuat upaya mitigasi perubahan iklim.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut
Asisten Manajer BI Lhokseumawe, Muhammad Zaki, M., serta Staf Ibu Chalidia,, Ketua Komisi IV DPRK Aceh Timur, Fattah Fikri, Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan dan Hortikultura, Syarifuddin, S.P., M.Si, serta Erwin Atlizar, S.TP., M.Si, Kabag Ops Polres Aceh Timur, Camat Peureulak, Danramil Peureulak, Pj. Keuchik Gampong Leuge, serta tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh agama.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari masyarakat gampong tetangga, yakni Blang Bitra dan Cot Muda Hitam.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Aceh Timur, T. Zainal Abidin, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam kegiatan penanaman mangrove tersebut. Ia menegaskan kegiatan merupakan bentuk nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam pesisir.
“Kabupaten Aceh Timur merupakan salah satu kabupaten terluas di Provinsi Aceh dengan garis pantai yang panjang serta keanekaragaman hayati yang tinggi. Melalui penanaman mangrove ini, kita berupaya melindungi garis pantai, menjaga ekosistem pesisir, serta meningkatkan ketahanan lingkungan terhadap perubahan iklim,” Ujar Wakil Bupati T. Zainal Abidin.
Bahkan kata Wabup, keberadaan pohon mangrove memiliki peran vital dalam menahan abrasi pantai, memperkuat tanah pesisir, serta menjadi tempat berkembang biaknya berbagai jenis biota laut seperti ikan, kepiting, dan udang.
“Mangrove bukan hanya pelindung alami dari abrasi, tetapi juga rumah bagi biota laut dan sumber penghidupan bagi masyarakat pesisir. Karena itu, mari kita jaga dan rawat bersama agar manfaatnya bisa dirasakan oleh anak cucu kita di masa depan,” Tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Lhokseumawe, Prabu Dewanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan penanaman mangrove ini merupakan bagian dari komitmen Bank Indonesia untuk berkontribusi dalam pengendalian perubahan iklim melalui program keberlanjutan lingkungan.
“Kami Bank Indonesia tidak hanya berperan dalam menjaga stabilitas moneter dan keuangan, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial untuk menjaga lingkungan. Penanaman 1.000 pohon mangrove ini adalah wujud nyata sinergi antara BI dan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dalam mendukung program off-set emisi KKI 2025,” Ujar Prabu Dewanto.
Ia menambahkan, Bank Indonesia Lhokseumawe akan terus mendorong kegiatan yang berorientasi pada ekonomi hijau (green economy) dan pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan, khususnya di wilayah wilayah pesisir yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Timur atas kolaborasi yang baik ini. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya menanam pohon hari ini, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga dan melestarikan mangrove agar tumbuh subur dan bermanfaat bagi lingkungan,” pungkasnya
Di akhir kegiatan, Wakil Bupati Aceh Timur juga menyampaikan bahwa pihaknya bersama Bank Indonesia Lhokseumawe tengah menjajaki program pengembangan tanaman nilam di Kecamatan Simpang Jernih sebagai bagian dari upaya peningkatan ekonomi masyarakat berbasis lingkungan berkelanjutan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Bank Indonesia Lhokseumawe terkait pengembangan program nilam di Simpang Jernih. Harapannya, program ini dapat segera terealisasi dan menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat,” Jelas T. Zainal Abidin.
Ia berharap sinergi lintas sektor ini dapat terus berlanjut dalam berbagai program pembangunan yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada pelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan penanaman 1.000 pohon mangrove ini menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dan Bank Indonesia Lhokseumawe dalam menunjukkan komitmen nyata terhadap kelestarian ekosistem pesisir.
Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian lingkungan, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem pesisir, menekan laju abrasi pantai, serta menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi masyarakat Aceh Timur.
Zainal

