Selasa, September 16, 2025
spot_img

BPBD Sarolangun Sosialisasi Inovasi Website Tanggap Api

Sarolangun, Beritabicara.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarolangun, Jambi, melaksanakan sosialisasi inovasi website tanggap api, Senin (8/9/2025).

Kepala BPBD Sarolangun, Solahudin Nopri mengatakan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) merupakan salah satu ancaman serius yang dihadapi Kabupaten Sarolangun setiap tahunnya, terutama pada musim kemarau.

“Penanggulangan Karhutla membutuhkan kecepatan respon, keterpaduan informasi, serta kolaborasi yang kuat antar pemangku kepentingan. Namun dalam praktiknya, masih ditemukan berbagai kendala seperti keterlambatan informasi, kurangnya integrasi data, dan minimnya partisipasi masyarakat dalam pelaporan dini,” kata Solahudin Nopri.

Baca Juga:

Dihadiri Bupati Sarolangun, Desa Batu Ampar Lakukan Panen Jagung dan Ikan Lele

KONI Sarolangun Gelar Pelatihan Sport Science Coaching, Ayo Ikuti Jangan Sampai Ketinggalan!!!

Pembangun Gudang PT Wings di Sarolangun Sarat Masalah, Karena Gunakan Material Galian C Ilegal 

Ia mengatakan, sebagai upaya menjawab permasalahan tersebut, proyek perubahan ini mengusulkan pengembangan Website Informasi Strategis Tanggap Api (WISATA API).

WISATA API adalah sebuah platform digital berbasis website yang menyediakan informasi mengenai titik api, status penanganan, laporan masyarakat, data cuaca, serta fitur komunikasi antar pihak dalam penanggulangan Karhutla.

“Website ini dirancang untuk diakses secara terbuka oleh petugas, masyarakat, dan instansi terkait, sehingga meningkatkan transparansi dan efektivitas respon kebakaran,” katanya.

Foto bersama setelah kegiatan sosialisasi.(Beritabicara/ist)

Ia menyebut, melalui WISATA API, proses deteksi dini dan respon cepat terhadap Karhutla diharapkan menjadi lebih optimal, efisien, dan kolaboratif.

Proyek ini juga mencakup pelatihan penggunaan sistem, sosialisasi kepada masyarakat, serta penyusunan SOP berbasis digital. Dengan demikian, WISATA API bukan hanya sekadar alat bantu, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi digital dalam manajemen kebencanaan di daerah.

“Diharapkan melalui proyek perubahan ini, Kabupaten Sarolangun mampu menekan jumlah kejadian dan dampak Karhutla secara signifikan, serta menjadi contoh penerapan teknologi digital dalam sistem tanggap darurat bencana berbasis partisipatif dan inklusif,” ujarnya.

Ia menjelaskan, proyek perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan kecepatan respons terhadap kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Sarolangun melalui pengembangan dan implementasi sistem berbasis website yang dinamakan WISATA API (Website Informasi Strategis Tanggap Api).

WISATA API merupakan sebuah inovasi digital yang menyajikan informasi terkait titik api, potensi risiko, status penanganan, hingga laporan masyarakat terkait Karhutla. Website ini dirancang untuk dapat diakses oleh masyarakat, petugas BPBD, tim Satgas Karhutla, serta pemangku kepentingan lainnya sebagai media pemantauan, koordinasi, dan edukasi.

Melalui sistem ini, informasi dari berbagai sumber seperti, laporan lapangan, dan data satelit dapat disatukan dalam satu platform yang mudah diakses dan digunakan untuk pengambilan keputusan cepat.

“Dengan memanfaatkan teknologi digital ini, diharapkan penanganan Karhutla bisa dilakukan secara lebih proaktif, kolaboratif, dan transparan,” katanya.

Proyek perubahan ini juga mencakup pelatihan penggunaan sistem, penyusunan SOP operasional berbasis digital, dan kampanye kesadaran publik agar masyarakat aktif terlibat dalam pencegahan dan pelaporan Karhutla.

Adapun Tujuan dan Manfaat dari proyek ini adalah, pertama juan Proyek Perubahan:

1. Meningkatkan kecepatan dan akurasi respon terhadap kejadian kebakaran hutan dan lahan melalui penyediaan informasi berbasis digital

2. Membangun sistem informasi terpadu yang dapat diakses oleh masyarakat, petugas, dan pemangku kepentingan secara mudah dan cepat.

3. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pelaporan dan pencegahan Karhutla melalui kanal resmi dan terdokumentasi.

4. Memperkuat koordinasi antarinstansi dalam penanggulangan Karhutla melalui data yang tersentralisasi dan transparan.5.

5. Mengintegrasikan pemanfaatan teknologi informasi dalam sistem peringatan dini, pemantauan, dan pelaporan Karhutla di Kabupaten Sarolangun.

Tujuan Jangka Pendek (0 – 2 bulan)

· Membuat website WISATA API

· Melakukan pelatihan penggunaan website

· Sosialisasi Awal

Indikator keberhasilan

· Wibsite online dan aktif, fitur berfungsi, menarik, mudah diakses dan responsif

· 20 peserta dapat dilatih, bermanfaat dan mudah dipahami

· Minimal 5 desa dapat disosilisasi dengan peserta lebih dari 1001

Tujuan Jangka Menengah (3 – 6 bulan)

· Sistem terintegrasi dengan data eksternal,

· laporan masyarakat meningkat ≥50%,

· SOP diterapkan oleh BPBD.

Indikator keberhasilan

· Minimal 2 sumber data eksternal terintegrasi, Data eksternal ditampilkan akurat dan sesuai kebutuhan pengguna

· Jumlah laporan masyarakat meningkat ≥50% dibandingkan sebelum ada system, Laporan masyarakat relevan, tepat lokasi, dan berguna dalam merespon Karhutla

· ≥90% staf terkait memahami dan menerapkan SOP, SOP berjalan efektif, terintegrasi dalam budaya kerja BPBD

Tujuan Jangka Panjang

· Regulasi kelembagaan (Perbup/Perda)

· Replikasi Sistem

Indikator keberhasilan

· Regulasi resmi ditetapkan, Regulasi dimanfaatkan sebagai rujukan dalam operasional dan penganggaran BPBD serta lintas sektor

· Minimal 4 instansi/daerah melakukan replikasi atau adopsi system, Sistem hasil replikasi berjalan dan dimanfaatkan aktif di daerah/instansi lain

Manfaat Proyek Perubahan

· Memperoleh alat bantu pemantauan Karhutla yang efisien dan akurat.

· Mempermudah pengambilan keputusan berbasis data.

· Meningkatkan citra pelayanan publik dalam pengelolaan bencana.

· Mempercepat akses terhadap informasi titik api dan status penanganan.

· Meningkatkan efektivitas koordinasi dan pembagian peran.

· Memiliki sarana resmi untuk melaporkan potensi Karhutla secara cepat dan mudah.

· Menumbuhkan kesadaran dan partisipasi aktif dalam pencegahan kebakaran.

· Mengurangi dampak kesehatan dan sosial akibat keterlambatan penanganan.

· Menurunkan angka kejadian dan luas dampak Karhutla.

Selanjutnya ruang lingkup proyek ini mencakup pengembangan strategi peningkatan respon cepat terhadap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Sarolangun melalui pemanfaatan teknologi berbasis Website Tanggap Api (WISATA API). Adapun ruang lingkup proyek meliputi:

1. Pengembangan Website Tanggap Api

– Pembuatan platform berbasis website yang menyajikan informasi terkait titik api, status siaga, dan instruksi cepat tanggap.

– Integrasi dengan data hotspot dari BMKG, LAPAN, dan citra satelit lainnya.

2. Digitalisasi Sistem Pelaporan dan Koordinasi

– Fitur pelaporan mandiri oleh masyarakat dan petugas melalui formulir digital.

– Dashboard monitoring untuk BPBD, TNI, Polri, dan mitra lainnya.

3. Peningkatan Kapasitas Pengguna Sistem

– Pelatihan bagi petugas lapangan, masyarakat desa rawan Karhutla, dan operator website.

– Penyusunan SOP pemanfaatan Website Tanggap Api dalam situasi darurat.

4. Sosialisasi dan Publikasi

– Penyebaran informasi dan edukasi penggunaan website kepada masyarakat melalui media sosial, baliho, radio lokal, dan media lainnya.

– Kegiatan sosialisasi ke desa-desa rawan Karhutla.

5. Uji Coba dan Implementasi Awal

– Uji coba sistem di wilayah prioritas rawan Karhutla.

– Evaluasi awal terhadap kecepatan respon sebelum dan sesudah penggunaan website.

6. Monitoring, Evaluasi, dan Pengembangan Lanjutan

– Pengukuran efektivitas sistem terhadap waktu respon dan jumlah kejadian yang tertangani.

– Pengembangan fitur lanjutan sesuai kebutuhan dan dinamika lapangan.

7. Pencegahan

– Soisialisasi, Pemasangan baliho, spanduk dan Stiker,

– Melalui Media sosial (FB,IG,WA Group, dll)

Kegiatan ini pun mendapat apresiasi dari berbagai pihak, diantaranya Bupati Sarolangun, H Hurmin:

“Saya sangat mengapresiasi Proyek Perubahan ‘Wisata API’ yang digagas oleh BPBD Kabupaten Sarolangun. Proyek ini merupakan langkah penting dalam memperkuat strategi respon cepat penanganan KARHUTLA di daerah kita. Dengan adanya program ini, diharapkan koordinasi semakin baik, respon semakin cepat, dan keterlibatan masyarakat semakin meningkat. Atas nama Pemerintah Kabupaten Sarolangun, saya mendukung penuh pelaksanaan Proyek Perubahan ini, dan berharap dapat memberikan manfaat besar dalam menjaga lingkungan serta mewujudkan Sarolangun MAJU yang tangguh terhadap bencana,” kata Bupati Sarolangun, H Hurmin.(*)

Reporter: Warsun Arbain

Berita Lainnya

Berita Terbaru