SAROLANGUN– Tunggakan sebulan gaji Tenaga Kontrak Daerah (TKD) tahun 2021 lalu hingga kini belum dibayar Pemkab Sarolangun. Hal itu mendapat reaksi keras dari berbagai elemen masyarakat termasuk mahasiswa kabupaten sarolangun.
Puncaknya, Selasa siang (20/12/22), ratusan mahasiswa berorasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mempertayakan hak ribuan gaji honorer yang hingga saat ini belum dibayarkan, padahal dana Rp 4,5 miliar untuk bayar sudah ada di APBD perubahan tahun 2022.
“Kita hari ini bahwasannya aliansi mahasiswa Kabupaten Sarolangun, menuntut mendesak pemerintah daerah baik eksekutif maupun legislatif agar segera membayar tunggakan sebulan gaji honorer,” ujar Ariyan Afrizal salah seorang pendemo.
Ratusan mahasiswa berasal dari Kampus STAI Darul Ulum Sarolangun dan Kampus STAI Ma’arif Sarolangun itu berorasi mulai dari Jalan Lintas Sumatera, tepatnya di Simpang Kantor Bupati. Setelah menyampaikan orasi di simpang kantor bupati, pendemo bergerak melanjutkan aksi menuju Kantor kantor DPRD.
“Pemerintah daerah harus bertanggungjawab karena belum melunasi tunggakan sebulan gaji honorer. Hari ini kami mahasiswa datang menuntut hak keluarga kita masyarakat honorer yang gajinya belum dibayar,” teriak Koordinator Lapangan, Muhammad Arpan.
Menanggapi tuntutan mahasiswa itu, Sekretaris Daerah Sarolangun, Endang Abdul Naser kepada mengatakan, tunggakan sebulan gaji TKD ini akan segera dibayarkan di akhir tahun 2022 ini.
Menurutnya, saat ini pemerintah daerah tengah menyiapkan administrasi pada tahap pembayaran.
“Saya katakan adik-adik gaji sebulan ini tetap dibayar, kemarin memang terkendala administrasi. Sekarang sudah kami proses dan akhir tahun 2022 ini sudah bisa kita bayar,” ujar sekda kepada mahasiswa.
Namun saat menemui pendemo, Sekda dan sejumlah anggota dewan menolak menandatangai nota nota integritas pembayaran gaji TKD yang dibawakan mahasiswa.
Hal itu sempat menimbulkan cekcok mulut antara mahasiswa dan pihak pemda. Merasa tidak puas terhadap tanggapan pemerintah, akhirnya korlap menarik mundur pasukan dan memastikan akan kembali menggelar aksi lanjutan.
“Ingat hari ini mosi tidak percaya terhadap jawaban pemerinta. Pemerintah daerah masih terkean tarik ulur, dan kami pastikan akan menggelar aksi lanjutan dengan jumlah pasukan yang lebih besar,” ujar Muhammad Arpan.
Reporter: Warsun
Editor: Admin